Vrydag 24 Mei 2013



Tugas Kelompok
ISLAM DAN TAMADDUN MELAYU
BENTUK-BENTUK UKIRAN YANG TERDAPAT PADA RUMAH ADAT MELAYU DAN  KAIN SONGKET MELAYU RIAU SERTA ARTI ATAU MAKSUDNYA
OLEH
zurmawati

DOSEN PENGAMPU : H.MULYADI,S.Ag,M.S.I
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
2011 / 2012


BENTUK-BENTUK UKIRAN YANG TERDAPAT PADA RUMAH ADAT MELAYU DAN  KAIN SONGKET MELAYU RIAU SERTA ARTI ATAU MAKSUDNYA

A.      Latar Belakang
Corak dasar Melayu Riau umumnya bersumber dari alam, yakni terdiri atas flora, fauna, dan benda-benda angkasa. Benda-­benda itulah yang direka-reka dalam bentuk-bentuk tertentu, baik menurut bentuk asalnya seperti bunga kundur, bunga hutan, maupun dalam bentuk yang sudah diabstrakkan atau dimodifikasi sehingga tak lagi menampakkan wujud asalnya, tetapi hanya menggunakan namanya saja seperti itik pulang petang, semut beriring, dan lebah bergantung.
Di antara corak-corak tersebut, yang terbanyak dipakai adalah yang bersumber pada tumbuh-tumbuhan (flora). Hal ini terjadi karena orang Melayu umumnya beragama Islam sehingga corak hewan (fauna) dikhawatirkan menjurus kepada hal­-hal yang berbau "keberhalaan". Corak hewan yang dipilih umumnya yang mengan­dung sifat tertentu atau yang berkaitan dengan mitos atau kepercayaan tempatan. Corak semut dipakai -walau tidak dalam bentuk sesungguhnya, disebut semut beriring­karena sifat semut yang rukun dan tolong-menolong. Begitu pula dengan corak lebah, disebut lebah bergantung, karena sifat lebah yang selalu memakan yang bersih, kemudian mengeluarkannya untuk dimanfaatkan orang ramai (madu). Corak naga berkaitan dengan mitos tentang keperkasaan naga sebagai penguasa lautan dan sebagainya. Selain itu, benda-benda angkasa seperti bulan, bintang, matahari, dan awan dijadikan corak karena mengandung nilai falsafah tertentu pula.

B.       Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana bentuk ukiran yang terdapat pada rumah adat melayu serta artinya ?
2.      Bagaimana bentuk kain songket adat melayu serta artinya ?



C.      Bentuk – bentuk ukiran yang terdapat pada rumah adat istiadat Melayu Riau serta arti atau maksudnya
Bangunan BALAI ADAT MELAYU RIAU pada umumnya diberi ragam hiasan, mulai dari pintu, jendelah,vetilasi sampai kepuncak atap bangunan, ragam hias disesuaikan dengan makna dari setiap ukiran.
1.  Selembayung
Description: http://images.revaldie.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SAtWKgoKCnAAAHKlibw1/New%20Picture%20%281%29.png?et=WOpkGmxMZYT1KRXeTTMgQg&nmid=Selembayung disebut juga “ selo bayung “ dan “tanduk buang” adalah hiasan yang  terletak bersilangan pada kedua ujung perabung bangunan. Pada bangunan balai adat melayu ini setiap pertemuan sudut atap di beri selembayung yang terbuat dari ukiran kayu.
Menurut para budayawan melayu selembayung ini mengandung beberapa makna antara lain:
·    tajuk rumah.Selembayung menbangkitkan “cahaya” rumah.
·    Pekasih rumah, yaitu lambang keserasian dalam kehidupan rumah tangga.
·    Tangga dewa yaitu sebagai lambang tempat turun para dewa, mambang,akuan,soko,keramat,dan sidi yang membawa keselamat bagi manusia.
·    Dalam upacara bedukun,selembayung yang terdapat pada”balai ancak” nyamengandung makna yang mirip dengan tanggan dewa
·    Rumah beradat yaitu sebagai tanda bahwa bangunan itu adalah tempat kediaman Orang berbangsa,balai atau tempat kediaman orang patut-patut.
·    Tuah ruamah bermakna sebagai lambang bahwa bangunan itu mendatangkan tuah kepada pemiliknya.
·    Motif ukuran selembayung(daun-daunan dan bunga)melambangkan perwujudan kasih sayang.tahu adat dan that diri.

2.  Sayap layang-layang atau sayap layang
Hiasan ini terdapat pada keempat cucuran atap. Bentuknya hampir sama dengan selembayung, setiap bangunan yang berselembayung haruslah memakai sayap layangan sebagi padanannya. 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK9BsixEa6YKbpBo5lvebChPtqcwZwdD9NuB-zCLNSbU6vTJ85oXTbqTyOg5dcQShJljr3VqHcBmSDQt2wqEh1U3Nf7g572J_yT1Mq2geYBgaXyixJaSN6WOnHDUKlr6f3hZxv6agxBpw/s320/2.jpgMenurut para budayawan melayu sayap layang-layang ini mengandung beberapa makna antara lain:
·    Letak nya pada keempat sudut cucuran atap sebagai lambang “empat pintu hakiki”
·    Lambang kebebasan,yang tergambar dalam sayap layang-layang ini adalah kebebasan yang tahu batas dan tahu diri.

3.  Hiasan Perabung
Description: http://images.revaldie.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SAtWuwoKCnAAAHdp3jw1/New%20Picture%20%282%29.png?et=ZnviNmV9kMbtAAW3GvbEhw&nmid=Hiasan perabung ini terletak di sepanjang perabung ini,disebut “kuda berlari”. Hiasan ini amat jarang dipergunakan .hiasan ini dipergunakan pada perabung istana. Balai kerajaan. Balai adat atau kediaman resmi penguasa tertinggi di wilayahnya
Menurut para budayawan melayu hiasan perabung  ini mengandung beberapa makna antara lain:
·    Lambang kekuasan yaitu pemilik bangunan itu adalah penguasa tertinggi di wilayahnya
·    Ukiran ditengah-tengah berlenggek-lenggek disebut kuyit-kuyit atau gombak-gombak. Ukiran ini melambangkan  pusat kekuasaan.

4.  Lebah Bergantung
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSFkd1HVkEVrsKwYa-Hwe4m_SxlCyFDBem3BcyFZARQMH46w3snLTSVf-3aYrIUp_B0BUl6Dpeh43gNCqvBupToe5EfVPGyYFKc5LFqJ17XqSbI9jYDOJ9qwnIilk1xTJxtSjsjbWZCWA/s320/lebah+bergantung.jpgHiasan  yang terletak dibawah cucuran atap (lesplang ) dan kadang-kadang di bawah anak tangga lambang ini berpijar pada motif hiasan, yakini”sarang lebah” yang tergantung didahan kayu.
Lebah Begantung. Pelambang kesetiaan, punya faedah yang banyak, rajin, tawar penyakit, begagan, beturai, bersyahadat, namun apa bila musuh menjual pantang tak dibeli dan selalu mendatangkan kebaikan.

5.    Itik Pulang Petang
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDZbRSSvNzayYUOAFIUNBCDH7LHGKeX4Lkgf66cMVmPdNF7B8d4ovmJtOHB7yX7zfoStmvO_jumcNhwWI0YcT_fzL8v028ZVZMymW7VA9ifkVa19A6sX64cXnlOa4ARHs2jbhIwJvgr-s/s320/10.jpgItik Pulang Petang merupakan Simbol kesabaran, kedisiplinan dan taat hukum.



6.    Semut Beriring
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvoYRvr5pV3RSJPWNfwQQaJ-jAl1i2y_xclM_6dSkY6kMmuOz8jfCia7hRlXY1AFAHbT7aAwoEcjt3aoec5omyw0UbwaFzhWBgHX5bBMpAcvq71alaQ1ihjBpBebfb9tXTwzV57-LMGR0/s320/12.jpgSemut Beriring sebagai lambang kerajinan, gotong royong, tetap pendirian dan tahu diri.

7.    Naga-Nagaan
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCQDlL1VZXfrhX3VFt6RIjfZT1_ovVLzawn0KdD7pp5UGtOJv3hNTFR1C_wMN4Ee76zCJg8kTxgnrEM_bhE_iZET1AeZVvw36kicuPtrPgpaIaRSKvjL5urrsyQowXHl87iZJvX6DqYX4/s320/8.jpg
Walau di Melayu, ornamen hewan secara utuh sangat jarang bisa kita temukan, namun motif Naga Bekaluk di atas tampak utuh. Ini merupakan simbol kejantanan, keperkasaan dan percaya diri.

8






8.  Pucuk Rebung
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAZq9k1ENvvGMtEK_SHMkWqVkCqPScuaqnlm6wl2N8t9cWFsuO9ujJQycP4aBi4xH0iDwJ2N_WMcbDDKm8fL0YQ6rH3aHjmKHCx9QRBD3NCgeibhCJhHiie60ZISWLHp8Et4H3NrfK7GY/s320/Pucuk+Rebung.JPGPucuk rebung memiliki makna luas dan mendalam, ada tiga makna dari penggunaan lambang pucuk rebung yaitu:
a.    Sebagai pengingat untuk terus berupaya maju, pucuk rebung adalah bagian dari pohon bambu yang terus tumbuh dan tumbuh.
b.    Harus senantiasa berfikir lurus, sebagaimana tumbuhnya pucuk rebung.
c.      Jika mencapai puncak tertinggi tidak boleh sombong dan arogan, sebagaimana pohon bambu yang selalu merunduk ketika telah tinggi.

9.    Hiasan Pada Pintu Dan Jendela
Description: http://images.revaldie.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SAtXaQoKCnAAAA0UFnU1/New%20Picture%20%283%29.png?et=s34cbX4iasQBwcwQg9y54g&nmid=Hiasan pada bagian atas pintu dan jendelah yang disebut ”lambai-lambai”, melambangkan sikap ramah tamah. Hiasan “Klik-klik” disebut kisi-kisi dan jerajak pada jendela dan pagar.
Menurut para budayawan melayu hiasan pada jendelah dan pintu ini mengandung makna melambangkan bahwa pemilik bangunan adalah orang yang tahu adat dan tahu diri.

B.       Bentuk-bentuk gambar/ukiran yang terdapat pada kain songket Melayu Riau serta arti atau maksudnya
Tenun Songket Melayu Pekanbaru merupakan kekayaan asli negeri bertuah, khasanah songket melayu Riau ini amatlah kaya dengan motif dan serat dengan makna dan falsafahnya, yang dahulu dimanfaatkan untuk mewariskan nilai-nilai asas adat dan budaya tempatan. Seorang pemakai songket tidak hanya sekedar memakai sebagai busana hiasan tetapi juga untuk memakai dengan simbol-simbol dan memudahkannya untuk mencerna dan menghayati falsafah yang terkandung di dalamnya.

Motif songket menjadi andalannya, yaitu sebagai berikut:
1.   


Description: siku_keluang_22jt_kain_ibu_bapak_pki_selendang_041111161150_ll.jpg.jpg

Siku keluang, dengan artian kepribadian yang memiliki sikap dan tanggung jawab menjadi idaman setiap orang Melayu Riau.
2.   


Description: siku_keluang_22jt_041111161104_ll.jpg.jpg

Siku awan, dengan artian budi pekerti, sopan santun dan kelembutan akhlak menjadi asas tamadun Melayu, pengayoman terhadap masyarakat dengan budi pekerti yang luhur.
3.    Pucuk rebung kaluk pakis bertingkat, melambangkan kemakmuran hidup lahiriyah dan batiniah. Sifat yang penting sesuai dengan ungkapan tahu diri dengan perintah, tahu duduk dan tegaknya, tahu alur dan patutnya.
Description: textile2.jpg
4.    Pucuk rebung bertabur bunga cermai, dalam motif ini melambangkan nilai kasih sayang, hormat menghormati, lemah lembut dan bersih hati menjadi acuan dalam budaya Melayu Riau.
5.    Siku tunggal, mencerminkan sikap atau perilaku orang Melayu yang amat mengutamakan persebatian iman atau perpaduan umat baik antar sesama Melayu atau pendatang.
Description: detik_IMG_1190.jpg
6.    Daun tunggal mata panah tabir bintang, mengandung arti nilai falsafah keluhuran dan kehalusan budi, keakraban dan kedamaian.
Description: bab5f3d3baf1c9d9bbaed8878d08b51e.jpg
7.    Wajik sempurna melambangkan sifat Allah SWT yang maha pemurah.
Description: Songket Riau
8.    Description: Pucuk-Rebung-Penuh.jpgPucuk rebung bertali, yang melambangkan nilai budaya Melayu yang sangat dipengaruhi nilai-nilai Islam.


Daftar Pustaka

Hikmat Ishak, 2001, Warisan Riau (Tanah Melayu Yang Legendaris), Pekan Baru: PT Caltek Pacific Indonesia.